Ngopi di bawah Kabut

Journey ke Penanjakan dan ke Rumah Mina


Rabu Wage, 6 Juli 2005

Minggu malam senin, 26 Juni 2005, setelah selesai di ruqyah, badanku capek dan sakit semua. Meski ketika diruqyah tidak terdeteksi adanya 'something resident on me', tapi dengan efek yang seperti itu, aku tetap yakin kalau diriku masih butuh diruqyah lagi, bahkan lebih intens. Selain rasa capek, rasa kantuk juga amat sangat terasa, yang bagi diriku, jam segitu adalah masih sore. Akhirnya aku tidur juga.

Malam sekitar jam 10, arek2 rame. Ternyata aku lupa kalau malam itu kita sudah janjian ke Bromo, dan anggota sudah lengkap. Dengan berbekal kekuatan fisik, mental, serta finansial seadanya (tanggal tua), kita berangkat dengan TAFT milik Oweh, bersama 5 anggota team, Aku, Yuyun, Oweh, Pithes, Wamir, dan My Sweety.

Perjalanan ke Bromo seperti biasa, lengang, tenang, dan panjang. Sampe di Lawang kita berhenti, beli solar dan logistik.

Sampai di Penanjakan (belum, masih di pintu masuknya), kita jadi orang yang pertama datang. Sepi. Terus nekat naik, dan memang, di atas cuma ada kita, ditemani yang di atas sana, bulan yang wauw terangnya, bintang. Dan di atas sana lagi, ada Dia yang mengawasi kita.

Kita bikin kopi, foto-foto, pura-pura gak tau kalau suasana amat dingin dan sepi. Bahkan sempat jarang pandang hanya beberapa meter, karena kabut yang fluktuatif meramaikan suasana. Huff, romantis banget. Dingin.

Satu per satu, 'tamu' yang lain berdatangan, lalu disusul warung-warung dibuka. Rame deh :-(

Sesuai ritual Penanjakan, semua pendatang pada pamer kamera dan video recorder, menyambut kedatangan sang mentari, tanpa ada yang peduli perasaannya, apakah bersedia direkam atau tidak. Dan benar, pagi itu mentari lagi enggan direkam, gak muncul sampe sekitar jam 7-an. Kapok.

Setelah foto-foto lagi, minum-minum lagi, cangkruk sebentar, sampai semua pengunjung pulang dan sepi lagi, kita cabut pulang. Biasane sih ritual berikutnya adalah ke Gunung Bromo, tapi karena terbatasnya waktu, tenaga, dan lain-lain, kita menuju target berikutnya: Rumah Mina, Pasuruan.

Setelah makan dan tidur di rumah Mina, kita pulang. Done.

Bromo Journey
gak lihatan? yang jalan sendiri itu Oweh, yang berdua itu aku sama Nia, yang jauh banget itu Yuyun, dan dalam mobil adalah Wamir. Pithes yang memoto.

Daftar Komentar

vnuzday

vnuzday@...  Kamis Kliwon, 7 Juli 2005

wamir

hey_aris@...  Jum'at Pon, 15 Juli 2005

pithes

pithes2000@...  Kamis Kliwon, 11 Agustus 2005
kalau emang ingin refressing tolong jangan hanya sekitar kota malang, kita orang sudah jealous ama yang lain. Malang maning Malang maning,liyanya po'o

Aryo Sanjaya

aryo.sanjaya@...  Kamis Wage, 16 Februari 2006
Lha piye, perlu diacarakan ke Mahameru lagi? hehehe, ga boleh pake alesan sakit lagi loh ya... :p

isdah ahmad

isdah.ahmad@...  Kamis Wage, 16 Februari 2006
ga ngejak2... piye toh...

moch irfan

pithes2000@...  Sabtu Legi, 18 Februari 2006
Mau ke Mahameru keq, pergi ke pasir putih keq, sendang biru keq, tekeq qeq... lhaa sumonggo dhang dipun acarake. semoga cepet terlaksana.


URL: https://bengkelprogram.com/data-berita-132.0.bps