Sebenarnya artikel ini untuk saya gunakan sendiri, tapi karena bagus, saya bagikan untuk anda semua, semoga bermanfaat.
Minggu Kliwon, 12 Juni 2005
Diambil dari situs Dudung.Net
Berintrospeksi diri (muhasabah) sesaat sebelum tidur. Sangat dianjurkan sekali
bagi setiap muslim bermuhasabah (berintrospeksi diri) sesaat sebelum tidur,
mengevaluasi segala perbuatan yang telah ia lakukan di siang hari. Lalu jika ia
dapatkan perbuatannya baik maka hendaknya memuji kepada Allah Subhanahu wata'ala
dan jika sebaliknya maka hendaknya segera memohon ampunan-Nya, kembali dan
bertobat kepada-Nya.
Tidur dini, berdasarkan hadits yang bersumber dari `Aisyah Radhiallahu'anha "Bahwasanya
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam tidur pada awal malam dan bangun pada
pengujung malam, lalu beliau melakukan shalat".(Muttafaq `alaih)
Disunnatkan berwudhu' sebelum tidur, dan berbaring miring sebelah kanan. Al-Bara'
bin `Azib Radhiallahu'anhu menuturkan : Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam
bersabda: "Apabila kamu akan tidur, maka berwudlu'lah sebagaimana wudlu' untuk
shalat, kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah kanan..." Dan tidak
mengapa berbalik kesebelah kiri nantinya.
Disunnatkan pula mengibaskan sperei tiga kali sebelum berbaring, berdasarkan
hadits Abu Hurairah Radhiallahu'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi
wasallam bersabda: "Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat tidurnya,
maka hendaklah mengirapkan kainnya pada tempat tidurnya itu terlebih dahulu,
karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya..." Di dalam satu riwayat dikatakan:
"tiga kali". (Muttafaq `alaih).
Makruh tidur tengkurap. Abu Dzar Radhiallahu'anhu menuturkan :"Nabi
Shallallahu'alaihi wasallam pernah lewat melintasi aku, dikala itu aku sedang
berbaring tengkurap. Maka Nabi Shallallahu'alaihi wasallam membangunkanku dengan
kakinya sambil bersabda :"Wahai Junaidab (panggilan Abu Dzar), sesungguhnya
berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka".
(H.R. Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh Al-Albani).
Makruh tidur di atas dak terbuka, karena di dalam hadits yang bersumber dari
`Ali bin Syaiban disebutkan bahwasanya Nabi Shallallahu'alaihi wasallam telah
bersabda: "Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada
penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya". (HR. Al-Bukhari di dalam al-Adab
al-Mufrad, dan dinilai shahih oleh Al-Albani).
Menutup pintu, jendela dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur. Dari Jabir ra
diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam telah
bersabda: "Padamkanlah lampu di malam hari apa bila kamu akan tidur, tutuplah
pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman". (Muttafaq'alaih).
Membaca ayat Kursi, dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah, Surah Al-Ikhlas dan
Al-Mu`awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas), karena banyak hadits-hadits shahih yang
menganjurkan hal tersebut.
Membaca do`a-do`a dan dzikir yang keterangannya shahih dari Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam, seperti : Allaahumma qinii yauma tab'atsu 'ibaadaka
"Ya Allah, peliharalah aku dari adzab-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali
segenap hamba-hamba-Mu". Dibaca tiga kali.(HR. Abu Dawud dan di hasankan oleh Al
Albani).
Dan membaca: Bismika Allahumma Amuutu Wa ahya
" Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup." (HR. Al Bukhari)
Apabila di saat tidur merasa kaget atau gelisah atau merasa ketakutan, maka
disunnatkan (dianjurkan) berdo`a dengan do`a berikut ini :
" A'uudzu bikalimaatillaahit taammati min ghadhabihi Wa syarri 'ibaadihi, wa min
hamazaatisy syayaathiini wa an yahdhuruuna."
Aku berlindung dengan Kalimatullah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan
hamba-hamba-Nya, dari gangguan syetan dan kehadiran mereka kepadaku". (HR. Abu
Dawud dan dihasankan oleh Al Albani)
Hendaknya apabila bangun tidur membaca :
"Alhamdu Lillahilladzii Ahyaanaa ba'da maa Amaatanaa wa ilaihinnusyuuru"
"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami dimatikan-Nya,
dan kepada-Nya lah kami dikembalikan." (HR. Al-Bukhari)