Menjaga diri tidak hanya pada perawatan pada fisik, karena ruh juga rentan terhadap serangan para setan.
Jum'at Legi, 8 Juli 2005
Istilah Ruqyah, masih jarang terdengar dan sedikit yang mengerti, terutama dalam kalangan umat muslim
sendiri. Istilah ini mirip dengan kata Ru'yah, yaitu melihat datangnya rembulan
untuk menandai awal atau akhir bulan tersebut.
Pelaksanaan ruqyah sudah sering diadakan pada masa Rasulullah SAW, yang digunakan untuk 'menyembuhkan' berbagai macam penyakit, khususnya penyakit ruh (jiwa), dari gangguan berbagai macam jenis
jin.
Seperti diketahui, setan (laknatullah) akan terus dan terus melakukan berbagai upaya, agar manusia terjerumus dalam jalan lain, yaitu jalan selain menuju Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Berbagai upaya setan antara lain adalah, manusia dibuat tidak sadar, bahwa dirinya telah meninggalkan jalan yang benar. Bahkan manusia dibuat agar yakin jalan yang diambilnya itu sudah
benar. Kalau anda belajar agama Islam, tentu banyak ayat dan dalil yang
menyebutkan hal tersebut.
Contoh kasus saja. Sekarang ini, banyak sekali bermunculan pengobatan alternatif, yang menawarkan kesembuhan absolut, tanpa operasi dan dengan harga terjangkau. Lalu banyak yang membuktikan kemanjurannya.
Di sini tidak menyamaratakan seluruh jenis pengobatan alternatif, tapi ada satu kasus, di mana pasien yang sakit ginjal dapat disembuhkan total oleh pengobatan alternatif, lalu ketika pasien tersebut diruqyah, kesembuhan itu memang dari Allah, tapi melalui bantuan jin, yang dengan kemampuannya (dan keinginan pasien) sehingga
penyakitnya dapat ditutupi, dan tidak terlihat oleh peralatan medis.
Selain itu, setan juga bisa melalui seorang ahli agama/kyai/dukun sebagai kyai, seakan mengajak
ke jalan yang benar, dengan memberikan ilmu-ilmu wirid, amalan-amalan tambahan (bid'ah), dengan tujuan tertentu (kesembuhan, kekebalan atau kehebatan lain), tapi semua itu tidak memohon pada Allah, melainkan pada setan. Tanpa
disadari oleh si pasien.
Karena itu waspadai bid'ah, yaitu pelaksanaan ibadah, tanpa ada ajaran dari Rasullullah. Berikut ini salah satu triknya:
Jika anda akan melakukan suatu Ibadah (amalan terhadap Sang Pencipta), perhatikan apakah ada syariah untuk itu, jika tidak ada, berarti
bid'ah. Jangan lakukan.
Dan jika akan melakukan suatu Amaliah (amalan dalam kehidupan/kemanusiaan), lakukan saja, sepanjang tidak adalah syariah yang melarang untuk itu.
Selain trik di atas, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri amalan yang bid'ah, yang patut diwaspadai, karena bisa jadi jalan masuk
setan:
Lalu, misalnya anda sakit parah, lalu ditawari penyembuhan dengan
memanfaatkan media ini, apakah anda bersedia? lalu ilmu kekebalan, ilmu bisa
terbang, tarung tak terkalahkan?
Untuk aliran kanuragan tertentu, pengobatan tertentu, jelas-jelas memanfaatkan
ini, sehingga bisa dipastikan, para pengikutnya jika diruqyah, akan ditemukan
jenis jin dalam ruhnya.
Kadangkala, tanpa sadar ruh kita juga bisa dihinggapi oleh jin, yang memang bisa masuk ke ruh kita jika kita mengalami hal sebagai berikut: marah yang teramat sangat, sedih yang teramat sangat, dan lupa pada Allah.
Karena itu, sering-seringlah meruqyah diri sendiri, dengan perbanyak baca Al-Qur'an, dan jama'ah di Masjid. Jika anda mengalami gangguan dalam melakukan hal tersebut, waspadalah. Yang paling terasa, jika anda merasa ada yang aneh dalam diri anda ketika melakukan ibadah, misalnya sakit di tangan setiap sholat jama'ah, rasa panas di bagian tertentu, atau rasa kantuk yang tiba-tiba, segeralah lakukan ruqyah.
Minggu, 26 Juni 2005, diadakan pelaksanaan Ruqyah Syar'iyah di Masjid At-taqwa Pakis. Saya bersama Darmadi, Bian, Ida dan Nia, berangkat pagi menuju Pakis dengan bersepeda.
Dalam pelaksanaan tersebut, sebelumnya semua jama'ah diberikan pengertian
tentang aqidah yang lurus, sehingga yakin bahwa gangguan dalam dirinya harus
disingkirkan, meski hal itu berarti apa yang menjadi tujuannya harus punah.
Misalnya jika kesembuhan yang didapatnya dari pengobatan alternatif adalah
karena bantuan jin, maka harus rela sakit lagi, karena itulah pemberian Allah,
yang harus kita sembuhkan dengan cara yang benar, melalui jalan Allah, dan
meminta hanya padaNya.
Bagi yang memiliki jimat-jimat, baik berupa rajah, kain, susuk, atau apapun, harus diserahkan untuk dimusnahkan, meski konsekuensinya, harus hilang kehebatannya dan keberaniannya. Memang, selama kita berada di kolong langit milik Allah SWT, kenapa kita lebih takut pada yang lain dan menyisihkanNya? Saya sendiri menyerahkan 2 buah jimat yang saya dapat dari petualangan selama ini. Ketika jimat itu dibuka, berisi rajah dan logo-logo non muslim. Naudzubillah, jadi selama ini saya membawa hal seperti itu. Sedangkan jimat satunya berisi kemenyan. Hah?
Sayangnya (atau untung?) dalam proses ruqyah itu tidak terdeteksi adanya penghuni lain dalam diri saya. Saya malah ikut memegangi rekan saya yang ternyata dipenuhi oleh berbagai macam jenis jin, berdasarkan pengakuan jin yang terdeteksi, di situ terdapat 10 jin, wauw. Dari awal acara sampai akhir acara, cuma bisa dikeluarkan 2, yang delapan masih anteng.
Karena memang terbatasnya waktu, ruqyah diakhir, dan bagi yang ingin ruqyah lebih lanjut, dapat menghubungi Tim Ruqyah mereka. Insya Allah kita juga akan ke sana dalam waktu dekat ini. Amin, semoga bermanfaat bagi kita.
(Aryo Sanjaya)
Berikut ini beberapa gambar rekaman saat kejadian:
Pelurusan akidah sebelum dilakukan ruqyah, agar hati ini yakin tentang jalan Allah. Yang nunduk di baris paling depan (baju abu-abu) adalah aku, gak ngantuk, tapi serius. |
Salah satu jama'ah yang terdeteksi. Reaksinya sungguh out of control. Tapi Alhamdulillah saat akhir acara, semua jin dalam dirinya berhasil dikeluarkan. |
ada gak unit kirim sms yang ga bayar, aku mau downlod klo yang gituan heheheh. itung2 nge hemat buat kawin hehehe
Anak2 HI yang di ruqyah tidak bereaksi. Padahal juga mempelajari pengobatan. Bagaimana ? Apa yang harus dilakukan ?
Saya okta, saya mau bertanya dan minta cara me ruqyah diri sendiri. begitu juga adapnya dan bacaannya yang harus saya baca , mohon di kasih ayat apa aja yang harus saya baca mulai dari awal sampai akhir. Terima kasih Wassalam Oktaviares
saya mau bertanya dan minta cara me ruqyah diri sendiri. begitu juga adapnya dan bacaannya yang harus saya baca , mohon di kasih ayat apa aja yang harus saya baca mulai dari awal sampai akhir. Terima kasih tolong saya sgt membutuhkannya
Terus terang saya tidak berani menjawab tuntas pertanyaan anda ini, karena saya bukan ahlinya. Saya hanya salah satu pasien yang diruqyah.
Kalo boleh tau, anda tinggal di mana?
Kalo berada dekat dengan daerah Malang, kenapa tidak kesini saja?
Saya percaya dan yakin dengan para ustadz yang pernah meruqyah saya. Tidak ada biaya yang diperlukan, selain transportasi dan biaya untuk anda sendiri.
Kalo memang terpaksa tidak bisa datang, dan tetap ingin meruqyah diri sendiri, disarankan sering-sering mendengarkan bacaaan ayat-ayat suci Al-Qur'an, baik itu dari kaset atau bahkan MP3.
Dengan sholat, itu pasti.
Mandi air dicampur dengan daun bidara.
Berikut ini saya berikan URL yang menurut saya cukup bagus:
http://aldakwah.org/modules.php?name=News&file=article&sid=415
Di situ diberikan beberapa cara beserta do'a yang dapat anda baca saat meruqyah sendiri.
Selain itu, bisa anda kunjungi situs ustadz ini:
http://eramuslim.com/ks/ag/58/20408,1,v.html
Sekian, kalo misalnya ada hal yang dapat saya bantu, saya akan sangat bersemangat untuk membantu anda.