Minggu malam senin, 26 Juni 2005, setelah selesai di ruqyah, badanku capek dan sakit semua. Meski ketika diruqyah tidak terdeteksi adanya 'something resident on me', tapi dengan efek yang seperti itu, aku tetap yakin kalau diriku masih butuh diruqyah lagi, bahkan lebih intens. Selain rasa capek, rasa kantuk juga amat sangat terasa, yang bagi diriku, jam segitu adalah masih sore. Akhirnya aku tidur juga.
Malam sekitar jam 10, arek2 rame. Ternyata aku lupa kalau malam itu kita sudah janjian ke Bromo, dan anggota sudah lengkap. Dengan berbekal kekuatan fisik, mental, serta finansial seadanya (tanggal tua), kita berangkat dengan TAFT milik Oweh, bersama 5 anggota team, Aku, Yuyun, Oweh, Pithes, Wamir, dan My Sweety.
Perjalanan ke Bromo seperti biasa, lengang, tenang, dan panjang. Sampe di Lawang kita berhenti, beli solar dan logistik.
Sampai di Penanjakan (belum, masih di pintu masuknya), kita jadi orang yang pertama datang. Sepi. Terus nekat naik, dan memang, di atas cuma ada kita, ditemani yang di atas sana, bulan yang wauw terangnya, bintang. Dan di atas sana lagi, ada Dia yang mengawasi kita.
Kita bikin kopi, foto-foto, pura-pura gak tau kalau suasana amat dingin dan sepi. Bahkan sempat jarang pandang hanya beberapa meter, karena kabut yang fluktuatif meramaikan suasana. Huff, romantis banget. Dingin.
Satu per satu, 'tamu' yang lain berdatangan, lalu disusul warung-warung dibuka. Rame deh :-(
Sesuai ritual Penanjakan, semua pendatang pada pamer kamera dan video recorder, menyambut kedatangan sang mentari, tanpa ada yang peduli perasaannya, apakah bersedia direkam atau tidak. Dan benar, pagi itu mentari lagi enggan direkam, gak muncul sampe sekitar jam 7-an. Kapok.
Setelah foto-foto lagi, minum-minum lagi, cangkruk sebentar, sampai semua pengunjung pulang dan sepi lagi, kita cabut pulang. Biasane sih ritual berikutnya adalah ke Gunung Bromo, tapi karena terbatasnya waktu, tenaga, dan lain-lain, kita menuju target berikutnya: Rumah Mina, Pasuruan.
Setelah makan dan tidur di rumah Mina, kita pulang. Done.
gak lihatan? yang jalan sendiri itu Oweh, yang berdua itu aku sama Nia, yang
jauh banget itu Yuyun, dan dalam mobil adalah Wamir. Pithes yang memoto.
kalau emang ingin refressing tolong jangan hanya sekitar kota malang, kita orang sudah jealous ama yang lain. Malang maning Malang maning,liyanya po'o
Lha piye, perlu diacarakan ke Mahameru lagi? hehehe, ga boleh pake alesan sakit lagi loh ya... :p
ga ngejak2... piye toh...
Mau ke Mahameru keq, pergi ke pasir putih keq, sendang biru keq, tekeq qeq... lhaa sumonggo dhang dipun acarake. semoga cepet terlaksana.
» Scanning Inside The Soul (12)Di saat orang mulai berhati-hati dengan hoax, Microsoft membuat terobosan baru
» Beware of your Hosting Provider (10)Menjaga diri tidak hanya pada perawatan pada fisik, karena ruh juga rentan terhadap serangan para setan.
» Mencari Jati Diri (1)Mau beli hostingan? sediakan waktu yang cukup untuk menentukan, mana provider terbaik untuk situs anda
» Etika Tidur dan Bangun (0)Melihat kemanapun, posisi kita tetap disini, sampai kita niat (maksud dan tindakan) untuk berpindah posisi
Sebenarnya artikel ini untuk saya gunakan sendiri, tapi karena bagus, saya bagikan untuk anda semua, semoga bermanfaat.