Merubah
Tampilan Logo BIOS
Catatan: Segala
cara yang dituliskan di artikel ini adalah hasil dari uji coba, yang telah
penulis lakukan, dan diterapkan di lebih dari satu komputer. Meskipun demikian,
jika anda mengalami kegagalan atau kerusakan dalam bentuk apapun, adalah resiko
anda sendiri. Penulis tidak dapat dikenakan tanggungjawab karenanya.
Yang dimaksud
logo BIOS di sini bukanlah logo UKM BIOS, tapi gambar kecil yang muncul pada
sisi kanan atas monitor, ketika komputer anda sedang melakukan POST (Power On Self Test) atau gampangnya, saat komputer booting.
Pada keadaan defaultnya, gambar yang muncul adalah seperti ini :
Gambar
asli logo BIOS Award
Pernahkah
terbersit di pikiran anda untuk mengganti gambar tersebut dengan gambar favorit
anda ? atau paling tidak dengan ucapan ‘Hello World’ anda ?
Artikel ini bukan
merupakan satu-satunya cara untuk mengganti logo BIOS, karena banyak sekali cara
yang dapat digunakan untuk meng’hack’ logo BIOS, dan artikel ini juga
terbatas pada BIOS Award saja. Untuk BIOS AMI, Phoenix atau yang lainnya,
penulis belum dapat menemukan referensinya. Dan alasan yang paling tepat adalah
karena penulis belum menemukan komputer dengan BIOS selain Award di lingkungan
sendiri, setiap komputer di sini berisi BIOS Award. Ada sih teman yang punya
BIOS AMI, tapi komputernya selalu digunakan, jadi ndak bisa dipinjam. Hiks.
Hal penting yang
harus diperhatikan adalah fungsi BIOS pada komputer. Artikel ini tidak membahas
mengenai apa dan bagaimana BIOS (Basic
Input/Output System), karena memang hal itu di luar keahlian penulis, itu
urusannya anak HIC. Yang dimaksud dengan kata penting adalah, bahwa jika
anda mengalami kegagalan dalam manipulasi BIOS, maka kemungkinan terbesar adalah
komputer anda tewas.
Maka, pikir dua
kali sebelum terjadi.
Kenali Dirimu Oleh Dirimu Sendiri
Sebelum melangkah
lebih jauh, anda terlebih dulu harus mengetahui versi BIOS anda. Yang masih
tampak beredar sampai saat ini adalah Award versi 4 dan versi 6. Sedangkan versi
5 penulis tidak pernah tahu. Seperti nasibnya versi IP Address ya? J
Anda diharuskan
tahu versi BIOS karena cara dan ‘alat’ yang digunakan untuk memanipulasi
BIOS berbeda. Cara untuk mengetahui versi BIOS anda, paling mudah adalah dengan
program SiSoft Sandra, atau dengan utility motherboard anda.
Sedangkan cara
yang murah adalah dengan melihat teks yang muncul pada baris paling atas di
monitor anda ketika komputer sedang POST (Booting).
Sebagai contoh,
jika teks yang muncul adalah sebagai berikut :
Award Modular BIOS
v6.00PG, An Energy Star Ally
Copyright (C)
1984-2000, Award Software, Inc.
Maka BIOS
tersebut adalah versi 6 (perhatikan baris pertama kata ketiga).
Jika yang muncul
adalah v4.5, maka itu termasuk versi 4.
Untuk BIOS di
luar versi tersebut, baik yang lebih lama atau yang lebih baru, maka penulis
tidak dapat memberikan komentar, hanya sedikit masukan, bahwa dalam dunia
komputer, biasanya produk yang lebih baru akan dapat menangani produk yang lebih
lama. Namun hal tersebut tidak dapat dijadikan sandaran.
Langkah Pertama Menentukan Sejarah
Karena yang akan
dirubah adalah data pada BIOS, maka syarat wajib yang harus terpenuhi adalah,
kita harus memiliki data BIOS. Banyak sumber untuk mendapatkan data BIOS, bisa
download dari internet, atau dari teman yang mempunyai koleksi BIOS. Yang harus
diperhatikan adalah versi dan merk BIOS harus sama dengan yang sedang dipakai.
Memang ada kasus yang membuktikan bahwa motherboard yang sebelumnya mempunyai
BIOS Award dapat diganti BIOSnya dengan AMI. Untuk kasus semacam itu penulis
tidak paham, karena minimnya pengetahuan elektronik dan microcontroller yang
dimiliki penulis.
Demi lancarnya
semua kegiatan, sangat dianjurkan untuk memiliki data yang sama dengan BIOS kita
saat ini.
Cara yang paling
aman sebenarnya adalah dengan men’download’ data di BIOS kita sendiri. Untuk
itu kegiatan pertama yang harus dilakukan adalah mengambil data di BIOS.
Untuk mengambil
data BIOS dari komputer, dibutuhkan sebuah program dari Award sendiri, yaitu
AWDFLASH.EXE.
Jalankan program
ini pada DOS REAL-MODE dengan tanpa memory manager, atau restart dan masuk ke Command
Prompt Only. Memang program ini bisa dijalankan pada DOS-nya
Windows, namun akan memberikan hasil yang belum tentu sepenuhnya benar.
Cara Penggunaan :
awdflash
Pada baris input
“File
Name to Program”, kosongkan saja dan tekan enter. Ketika ada
pertanyaan “Do You Want To Save Bios (Y/N)”,
tekan “Y” dan berikan nama file untuk menyimpan data BIOS. Misalnya BIOS.BIN
(untuk selanjutnya kita gunakan nama ini).
Setelah proses
pengambilan data dan penyimpanan selesai, maka akan tercipta sebuah file dengan
nama BIOS.BIN. Demi keamanan, maka backuplah data ini, sehingga jika terjadi
kerusakan, maka dapat dikembalikan data yang asli. Bahkan untuk lebih aman lagi,
kopilah data backup ke disket yang bootable.
Jalankan perintah
:
copy BIOS.BIN BIOSASLI.BAK
Pada file bernama
BIOS.BIN inilah manipulasi akan dilakukan.
Lain Ladang Lain Rumputnya
Pada bagian ini,
kita akan memisahkan pembahasan antara BIOS versi 4 dan versi 6. Diharapkan anda
punya kebijaksanaan untuk memilih mana yang paling sesuai dengan BIOS milik anda.
Versi 4
Perlu diketahui
bahwa data BIOS jika baru saja di’download’ masih dalam keadaan terkompres.
Untuk mengekstraknya, gunakan program MODBIN.EXE.
Cara mengekstrak
yaitu, jalankan MODBIN.EXE di direktori yang sama dengan file BIOS.BIN, kemudian
loadlah file BIOS.BIN, tidak usah lakukan apa-apa, lalu simpan, dan keluar dari
program. Maka akan tercipta satu file baru, ORIGINAL.TMP, yaitu data BIOS yang
sudah terekstrak. Cukup sederhana.
Untuk
memanipulasi gambar, jalankan CONVERT.EXE melalui Windows 9x. Jangan dari DOS.
Load-lah file ORIGINAL.TMP.
Tapi tunggu…
Pada BIOS versi 4 terdapat dua kemungkinan, yaitu apakah gambar dipack terpisah
dari ORIGINAL.TMP atau tidak. Jika dipack bersama dengan ORIGINAL.TMP,
penggantian gambar dapat menggunakan utility CONVERT.EXE. Tapi jika gambar tidak
dipack dalam ORIGINAL.TMP, maka dibutuhkan program lain, yaitu CBROM.EXE.
Untuk mengetahui
apakah gambar dipack bersama ORIGINAL.TMP atau tidak, dapat dilihat dengan
menggunakan program CONVERT.EXE. Jika program ini berhasil membuka file
ORIGINAL.TMP, berarti gambar BIOS memang ada di situ. Tapi jika error, berarti
gambar disimpan terpisah.
Jika anda
menggunakan program CONVERT.EXE dan tidak dapat membuka file ORIGINAL.TMP, maka
lupakanlah program itu. Karena dia tidak dapat membantu, dan anda harus
menggunakan program CBROM.EXE. Yang pembahasannya akan dilakukan setelah
CONVERT.EXE.
Kemungkinan Pertama
Kita mulai dengan
jika gambar dipack bersama ORIGINAL.TMP, yaitu ketika anda sukses me-load file
tersebut melalui CONVERT.EXE, maka akan
muncul tampilan seperti ini:
Pada
sisi kiri, adalah gambar dengan format EPA, juga gambar biru kecil di bawahnya.
Di sisi sebelah kanan, adalah tempat di mana gambar BMP yang akan anda buat.
Langkah
manipulasi gambar cukup sederhana:
Dari langkah di
atas, maka gambar pada file ORIGINAL.TMP telah terubah. Tugas selanjutnya adalah
mengembalikan bentuk ter-ekstrak ORIGINAL.TMP ke dalam bentuk ter-kompres
BIOS.BIN. Untuk melakukan ini diperlukan suatu trik, yang
membutuhkan fasilitas multitaskingnya Windows. Thanks Bill.
Melalui proses
tersebut, file BIOS.BIN telah terisi gambar logo yang telah terubah. Tugas
terakhir adalah meng-upload data BIOS.BIN ke ROM-BIOS. Langkah untuk upload akan dibahas pada bagian selanjutnya.
Dengan program
MODBIN ini juga dapat dilakukan perubahan string/teks pada BIOS. Langkahnya
sederhana. Jalnkan program MODBIN lalu load file BIOS.BIN. Rubah teks-teks yang
anda temukan sesuka anda, kemudian simpan dan keluar.
Kemungkinan Kedua
Jika program
CONVERT.EXE tidak dapat membuka file ORIGINAL.TMP, berarti perubahan gambar
harus dilakukan dengan program CBROM.EXE, dengan bantuan program BMP2EPA.
Langkah-langkahnya
adalah seperti ini:
bmp2epa
LOGO.BMP LOGO.EPA
bmp2epa
/L LOGO.EPA
cbrom
BIOS.BIN /epa LOGO.EPA
Langkah di atas
memasukkan gambar ke dalam file BIOS.BIN. Setelah itu baru kemudian file
BIOS.BIN di-upload. Langkah upload berada di pembahasan berikutnya.
BIOS Versi 6
Untuk BIOS versi
6, yang penulis ketahui adalah gambar BIOS dipack terpisah dalam file BIOS,
sehingga dapat digunakan program CBROM6.EXE untuk memanipulasi gambar. Perlu
diketahui bahwa format EPA yang digunakan pada BIOS 6 adalah EPA versi 2,
sehingga tidak lagi digunakan program BMP2EPA di atas. Penulis menggunakan
program EPACoder versi 1.52 oleh Sergey Nikolayev dan Artur Prokopiuk. Program
ini selain mudah digunakan juga murni freeware. Dapat menangani EPA versi 1 dan
versi 2.
Program CBROM
yang digunakan juga mempunyai versi berbeda, yaitu CBROM6.EXE.
Dengan program
EPACoder, kita dapat merubah gambar BMP menjadi format EPA.
Buatlah file BMP
dengan dimensi 136x84 pixel atau 136x126 dalam mode 16 color (bukan 16 bit),
gunakan PaintBrush atau apapun. Simpan gambar BMP tersebut, misalnya dengan nama
LOGO.BMP, kemudian jalankan program EPACoder. Lakukan Open BMP dan klik pada
tombol BMP >> EPA, lalu simpan dengan nama file LOGO.EPA.
Contoh
gambar bitmap 136x84 16 color
Setelah
mendapatkan file EPA, dibutuhkan program CBROM6.EXE untuk memasukkan gambar
tersebut ke file BIOS.BIN. Caranya adalah dengan perintah :
CBROM6
BIOS.BIN /epa LOGO.EPA.
Dari langkah di
atas sebenarnya tugas perubahan logo sudah selesai, dan dapat dilakukan langkah
upload. Namun jika anda ingin merubah string/teks pada file BIOS.BIN, dapat
dilakukan dengan program MODBIN6.EXE.
Jalankan program
MODBIN6.EXE, kemudian load file BIOS.BIN. Ingat, file BIOS.BIN harus satu
direktori dengan MODBIN6.EXE.
Anda akan menemui
banyak pilihan dalam program ini. Penulis tidak akan membahas semua pilihan,
karena langkah tersebut sangatlah rawan, dan sangat mungkin tidak dibutuhkan.
Perubahan yang penulis anjurkan adalah pada pilihan Change BIOS Message,
yang ditampilkan pada setiap booting. Masuk pada pilihan ini, dan anda akan
diberi kesempatan untuk merubah teks tersebut. Silakan dirubah sesuka hati,
misalnya : “Selamat Datang di Komputer Keramat”.
Panjang pengisian
dibatasi oleh lebar ruang inputan, sehingga tidak mungkin melebihi panjang dari
yang diijinkan.
Perubahan kedua
adalah pada pilihan Edit Setup Screen. Pada pilihan ini akan muncul
bentuk tree yang berisi susunan menu pada BIOS Setup. Anda dapat menjelajahi
susunan teks ini dengan tombol panah. Untuk merubah teks, anda tinggal menekan
ENTER, dan akan muncul kotak perubahan.
Setelah perubahan
selesai, tekan F2 untuk menyimpan, kemudian keluar. Langkah selanjutnya adalah
melakukan upload.
Langkah Upload
Ini adalah
langkah yang paling kritis. Lakukan pada mode DOS REAL MODE dan kosongkan memori
dari program-program residen, termasuk program memory manager.
Pastikan listrik
tidak akan mati selama proses upload. Jika anda tahu PLN sebentar lagi mematikan
listrik, JANGAN lakukan langkah ini.
Atau jika
Stavoltnya pinjam dan akan segera diambil, mending kembalikan dulu dan pinjam
dari yang lain.
Jalankan program
AWDFLASH.EXE pada direktori di mana BIOS.BIN berada. Ketika diminta nama file
input, masukkan BIOS.BIN, lalu
ENTER. Jika ditanya apakah data BIOS akan disimpan, jawab “N” untuk tidak
menyimpan.
Kemudian akan
dilakukan proses FLASH yang memakan waktu beberapa detik. Setelah selesai,
restart-lah komputer anda. Jika kemudian anda melihat tanda kehidupan pada
monitor anda, berarti perubahan BIOS telah sukses. Selamat deh.
Namun jika layar
monitor anda tetap berwarna hitam, maka jangan panik, karena penulis juga pernah
mengalaminya. Perubahan telah gagal, dan komputer anda menjadi seonggok besi
tua.
Waduh…
Untuk menangani
hal semacam ini, setahu penulis terdapat tiga kemungkinan :
Langkah
inilah yang paling sering dilakukan, yaitu mengisi ulang Chipset BIOS dengan
file BIOS cadangan, menggunakan suatu alat pengisi. Biasanya toko/reparasi
elektronik memilikinya. Alat tersebut juga sering dipakai untuk mengisi EEPROM.
Anda dapat meminta bantuan mereka yang punya alat tersebut, dengan membawa
chipset BIOS anda beserta file BIOS.BIN cadangan pada disket. Berarti anda harus
melepas chipset BIOS. Jika anda ragu-ragu, lebih baik jika anda membawa sekalian
casingnya.
Perlu
diperhatikan, setahu penulis untuk motherboard keluaran INTEL dan
MSI, BIOSnya mempunyai bentuk chipset yang berbeda. BIOS biasanya berbetuk
persegi panjang, tapi untuk INTEL dan MSI (mungkin ada yang lain?) chipsetnya
berbentuk bujursangkar, dan disolder dengan motherboardnya, gak bisa dicabut (kecuali
nekat). Penulis sudah berkeliling Malang untuk mencari alat yang dapat mengisi
chipset yang berbentuk bujursangkar, dan ternyata tidak ada. Penulis
menganjurkan untuk melakukan recovery dengan langkah 3.
Setelah
chipset BIOS diisi dengan BIOS yang bagus, semoga komputer anda sembuh. Amin.
Langkah
ini penulis nilai sangat nekat dan membutuhkan keberanian tersendiri. Langkah
ini akan mengisi BIOS pada komputer lain, dengan menukar chipset BIOS pada
komputer dalam keadaan komputer menyala.
Caranya
:
Melalui
langkah di atas, kemungkinan besar chipset BIOS sudah sembuh. Semoga.
Ini
adalah langkah termudah. Tapi sampai saat ini, penulis hanya mengetahui langkah
ini hanya berlaku untuk motherboard INTEL dan MSI, entah dengan motherboard yang
lain. Di sini ada BIOS cadangan yang berusaha nyari disket kalo BIOS asli rusak.
Langkahnya
cukup sederhana, tidak perlu membuka casing sama sekali.
AWDFLASH
BIOS.BIN /SN /PY /CC /R /LD
Setelah
recovery selesai, maka komputer akan direstart otomatis, dan BIOS anda selamat.
Semoga.
Daftar File
Daftar program
berikut adalah yang digunakan dalam kegiatan di atas. Penulis kelompokkan
berdasarkan versi BIOS.
Anda dapat
mencari di Google.com atau masuk ke:
http://www.bengkelprogram.com/halaman-download-.html.
Kalo mau lebih
mudah lagi, bawa flashdisk/cd blank/harddisk/disket dan bawa ke kontrakanku (silakan lihat di menu Personal Info).
BIOS Versi 4
Nama Program |
Fungsi |
AWDFLASH.EXE |
Untuk download
atau upload file image BIOS. |
MODBIN.EXE |
Untuk merubah
string pada image BIOS, juga untuk mendapatkan file ORIGINAL.TMP, yaitu
image BIOS yang tidak terkompres. |
CONVERT.EXE |
Untuk
memanipulasi logo pada file ORIGINAL.TMP |
BMP2EPA.EXE |
Merubah file
BMP menjadi format EPA, juga untuk mengedit file EPA. |
CBROM.EXE |
Untuk
‘memasukkan’ file EPA ke dalam image BIOS. |
BIOS Versi 6
Nama Program |
Fungsi |
AWDFL789.EXE |
Untuk download
atau upload file image BIOS. Jika BIOS anda versi 6, gunakan program ini,
jangan gunakan AWDFLASH.EXE seperti yang untuk BIOS versi 4. |
MODBIN6.EXE |
Untuk merubah
string pada image BIOS. |
CBROM6.EXE |
Untuk
‘memasukkan’ file EPA ke dalam image BIOS. |
EPACoder.ZIP |
Program ini
sangat powerfull, kecil, dan juga GRATIS. |
Demikian artikel
ini penulis susun. Jika anda mengalami trouble dalam ‘praktikum’ ini atau
sekedar ingin berbagi cerita, jangan sungkan untuk melayangkan mail ke aryo.sanjaya@gmail.com.
Aryo Sanjaya
STIKI Computer
Network
Nov 2002.
mas klo hardisk/saat boot ada pesen "hddd s.mart capability error" gimana servicenya
thank's wassalm
Itu munculnya saat masih proses POST ya? Aku kurang yakin sih, tapi coba deh dimatikan (disable) fitur S.M.A.R.T di setup BIOSnya. Kalau tetep gak bisa, coba hardisknya dibuka di komputer lain. Kalo ternyata bisa, berarti BIOS kamu perlu direset, atau bahkan diflash ulang.
» MovableType Plugin: SimpleLink (3)Bagi yang suka perhitungan jawa (neptu), akan terbantu dengan menggunakan aplikasi kecil ini
» Google Earth (1)Contoh pembuatan PlugIn untuk MovableType, sebuah Blogger Engine dengan menggunakan pemrograman PERL.
» Desain Table dengan Excel (2)Menjelajahi bumi dan melihat bentuk permukaannya, melihat kota-kota dan gunung-gunung besar
» Tips and Trick Membuat ConnectionString (4)Tips untuk mempermudah dalam melakukan desain tabel melalui Microsoft Excel
Tidak selamanya programmer bisa menghapal ConnectionString. Kalaupun bisa, tentu lebih baik jika ConnectionString disimpan dalam file. Eko Heri membahasnya untuk anda